Tips Sukses Memelihara Ayam Kampung - Pola Tani
News Update
Loading...

30 April 2015

Tips Sukses Memelihara Ayam Kampung

Pada artikel sebelumnya, sudah dijelaskan tentang Potensi Beternak Ayam Kampung, sebuah usaha dibidang peternakan yang menjanjikan dengan keuntungan besar, sebab usaha peternakan merupakan bisnis yang tidak mengenal kata "mati". Selama manusia masih gemar makan produk peternakan seperti daging, susu, dan telur maka usaha ternak selalu menjadi potensi luar biasa untuk dikembangkan. 

Ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak unggas yang telah memasyarakat, yang penyebarannya ada diseluruh pelosok wilayah Indonesia, terutama di daerah perdesaan. Ayam kampung Indonesia, mempunyai banyak varietas dan spesies, dengan sebutan berbeda-beda disetiap daerah. 
"Ayam kampung Indonesia, mempunyai banyak varietas dan spesies, dengan sebutan berbeda-beda disetiap daerah atau wilayah". 
Dahulu, pemeliharaan ayam kampung dilakukan dengan cara tradisional, pakan berikan seadanya, yaitu di pagi hari dan sore hari. Namun, seiring bertambahnya populasi manusia, kebutuhan akan protein hewani yang dibutuhkan manusia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Mencermati peluang tersebut, para peternak mulai mengembangkan bididaya ayam kampung dengan cara pemeliharan semi intensif maupun intensif untuk meningkatkan populasinya.

Maka tak heran, kalau saat ini banyak bermunculan pembisnis ayam kampung, baik dalam skala kecil-kecilan bahkan sampai pada skala yang sangat besar. Bahkan, tidak sedikit wirausaha muda Indonesia, yang menggeluti bisnis ayam kampung. Ayam kampung tergolong sangat mudah dipelihara, tidak serumit pemeliharaan ayam broiler (ayam potong).

Jika Anda ingin memulai bisnis ternak ayam kampung baik di rumah sebagai bisnis sampingan atau ingin mengembangkan dalam skala besar. Sangat disarankan, Anda membaca tahapan-tahapan berikut in:

Perencanaan (Planning)
Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum memulai bisnis ternak adalah menentukan suatu perencanaan. Minimal Anda harus membaca dan memahami dasar-dsar dalam budidaya ayam, karena setiap bisnis pasti mempunyai resiko tidak terkecuali ternak ayam kampung. Resiko yang paling berat adalah resiko kematian yang terjadi secara mendadak, penyakit yang sering menyerang ternak unggas yaitu penyakit tetelo, flu burung dan gumboro.

Pembuatan Kandang Ayam Kampung
Buatlah kandang ternak ayam kampung dengan ukuran 1 meter persegi dengan diisi 7 ekor ayam kampung, itu adalah ukuran yang optimal jika Anda ingin memelihara ayam kampung dengan sistem full kandang.
Kandang yang baik untuk memelihara ayam kampung adalah model ren atau postal dimana kandang tidak perlu dilapisi oleh litter, karena pemeliharaan ayam kampung lebih lama jika dibandingkan dengan ayam broiler. Kandang model ren adalah kandang ayam dengan sebagian kandang diberi atap dan sebagiannya lagi dibiarkan terbuka. Bagian kandang yang tertutup itulah yang biasa digunakan oleh ayam kampung berteduh dan tidur dan bagian yang terbuka digunakan untuk makan dan bermain.

Pemilihan Bibit Ayam Kampung Yang Baik
Bibit ayam adalah anak ayam yang berumur sekitar 1 sampai 7 hari. Dalam dunia peternakan, bibit ayam disebut dengan DOC (Day Old Chick). Untuk budidaya ayam kampung, sebaiknya jangan membeli bibit ayam yang masih DOC, tetapi belilah bibit ayam yang sudah dalam keadaan dara (remaja sedang), karena ayam kampung dara perawatannya jauh lebih mudah dibandingkan dengan DOC. 

Berikut Ciri-Ciri Bibit atau DOC Ayam Kampung:
  • Bagian tubuh tak ada yang rusak atau cacat, misalnya kaki utuh dan leher lurus;
  • Otot gempal dan kuat, terutama di bagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat;
  • Susunan bulu teratur, saling menghimpit dan tampak mengkilat. Kondisi bulu yang; baik mencerminkan kondisi kulit yang baik pula;
  • Mata cerah dan pandangannya tampak tajam;
  • Gerakannya gesit yaitu mudah berontak bila dipegang;
  • Ukuran badannya sedang, tidak kurus dan tidak gemuk;
  • Induk jantan mempunyai jengger yang berwarna merah cerah, kepala tampak kokoh, paruh pendek, tajam dan kuat;
  • Jarak ujung tulang dada dengan dubur berjarak minimal tiga jari tangan;
  • Dll.
Ciri-ciri induk Ayam Kampung yang baik:
  • Warna bulu kombinasi coklat, hitam, putih, merah; 
  • Tubuh relatif kecil dan jantan lebih besar dari betina;
  • Berat telur sekitar 60 gram per butir Bobot dewasa;
  • Bobot dewasa baik jantan dan betina berkisar 1,5 - 1,9 Kg;
  • Jengger dan Pial berwarna merah; 
  • Paruh dan Kaki berwarna kekuningan; 
  • Telur berwarna putih; 
  • Menghasilkan telur 5 -10 per periode;
  • Dll. 
Setelah mendapatkan bibit atau DOC ayam kampung yang baik. Selanjutnya, hal yang perlu Anda perhatikan adalah teknik pemeliharaan dan perawatan, kesehataan ayam, proses penanganan saat panen dan pasca panen, serta peluang pasar. Pada artikel selanjutkan akan diulas tentang; Teknik Pembuatan Kandang Ayam Kampung Yang Baik.

Share with your friends

Give us your opinion

Silahkan dikomentari artikel ini dengan Santu dan Sopan. Semoga apa yang Anda bagikan dapat menjadi pengetahuan baru bagi pembaca lainnya.

Setiap komentar yang berisikan Porno, SARA dan Judi akan di SPAM!

Terima Kasih.

Notification
Dapatkan infomasi terbaru seputar petanian.
Done