Pola Tani
News Update
Loading...

Budidaya Cabe

[Budidaya Cabe][recentbylabel]

Featured

[Featured][recentbylabel]

23 Juli 2020

Manfaat dan Kekurangan Pupuk ZA untuk Tanaman Padi

Manfaat dan Kekurangan Pupuk ZA untuk Tanaman Padi - Pupuk ZA merupakan pupuk kimia buatan berisi kandungan amonium sulfat/ammonium sulphate yang dibuat untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang untuk tanaman. 
Manfaat Pupuk ZA untuk Tanaman Padi

Kata ZA ialah singkatan dari kata zwavelzure ammoniak yang merupakan istilah bahasa Belanda.

Bentuk pupuk ZA seperti butiran kristal atau mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ZA termasuk higroskopis (mudah menyerap air) meskipun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah sehingga hanya cocok digunakan pada tanah alkalin. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemberiannya.

Di Indonesia, kemasan pupuk pupuk ZA ada yang berwarna putih (non subsidi) dan berwarna oragen (ZA bersubsidi) yang dikemas dalam kantong bercap kerbau emas dengan isi 50 kg.

Spesifikasi Pupuk ZA
  • Nitrogen minimal 20,8%
  • belerang minimal 23,8%
  • Kadar air maksimal 1%
  • kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
  • Bentuk kristal
  • Warna putih
  • Warna orange untuk ZA bersubsidi
  • Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
Nah, bila dibandingkan dengan pupuk lain, seperti amonium nitrat dan urea, pupuk ZA mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga meningkatkan biaya pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian, tetapi memberi keuntungan masuknya hara utama lainnya, belerang. 

Tingginya kandungan belerang. Maka dalam budidaya tebu, pupuk ZA adalah pupuk yang wajib diberikan karena tidak memberi efek penurunan kadar gula (rendemen) dan dapat meningkatkan produksi hasil tebu, berbeda dari pemberian urea saja.

Pupuk ZA mengandung belerang dan nitrogen. Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti wajib urea sebagai pemasok nitrogen bagi pertanaman tebu karena tebu akan mengalami keracunan bila diberi pupuk urea.

Manfaat Pupuk ZA Bagi Tanaman 

Mengapa menggunakan pupuk ZA? Para petani menggunakan pupuk ZA sebagai sumber belerang untuk pertanian yang mudah didapatkan. Selain karena ada kandungan Nitrogennya, belerang dalam pupuk ZA memiliki berbagai manfaat, 

Manfaat Pupuk ZA diantaranya:
  1. Membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih hijau.
  2. Menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen.
  3. Meningakatkan jumlah anak yang menghasilkan (pada tanaman padi) berperan penting pada proses pembulatan zat gula.
  4. Memperbaiki warna, aroma, juga kelenturan daun tembakau (khusus pada tembakau omprongan).
  5. Memperbaiki aroma, mencegah penyusutan selama penyimpangan, memperbesar umbi bawang merah dan bawang putih.
Keunggulan Pupuk ZA

Penggunaan pupuk ZA dapat memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi dan kwalitas hasil panen. Selain itu penggunaan pupuk ZA pada tanaman dapat memperbaiki rasa dan warna hasil panen lebi baik. 

Keunggulan pupuk ZA diantaranya sebagai berikut:
  1. Mudah penangannya dan ekonomis.
  2. Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan.
  3. Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama.
  4. Dapat dicampur dengan pupuk lain.
  5. Aman digunakan untuk semua jenis tanaman.
  6. Memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil panen dan pakan ternak karena peningkatan kadar protein pati, padi, gula, lemak, vitamin, dll.
  7. Memperbaiki rasa dan warna hasil panen.
  8. Tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap gangguan lingkungan (hama, penyakit, kekeringan).
  9. Mudah penangannya dan ekonomis.
  10. Tidak menyerap banyak air.
  11. Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan.
  12. Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama.
  13. Dapat dicampur dengan pupuk lain, serta aman digunakan untuk semua jenis tanaman.
Kekurangan Pupuk ZA

Meskipun memiliki kelebihan atau keunggulan dalam penggunaannya, pupuk ZA ternyata juga memiliki berbagai kekurangan dibandingkan dengan pupuk lainnya, diantaranya:
  1. Mengakibatkan pemborosan biaya karena terlalu mahal.
  2. Jika digunakan secara berlebihan maka akan mengakibatkan tanah manjadi masam.
  3. Akan mengancam kelangsungan hidup mikroorganisme yang berada dalam tanah.
  4. Jika digunakan secara berlebihan maka akan mengakibatkan tanaman sukulen (yaitu jenis tumbuhan yang memiliki karakter menyerap dan menyimpan air pada pada batang utamanya) menjadi mudah terserang hama maupun penyakit.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan, pupuk ZA memiliki beragam manfaat dalam meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen, termasuk pada tanaman padi. Disamping memiliki beberapa kekurangannya.

Referensi: 
- https://b-pikiran.cekkembali.com/
- https://petrokimia-gresik.com/product/pupuk-za

21 Januari 2020

Cara Mengatasi Cabe Kriting Daun

penyebab cabe kriting daun



Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian di Indonesia yang paling banyak diserang oleh hama. Salah satu akibat serangan hama pada tanaman cabai adalah daunnya yang keriting.

Tentu saja daun adalah bagian tanaman yang sangat penting untuk dirawat karena daun adalah tempat tanaman memasak makanan. Jika daun tanaman bermasalah, maka tanaman tersebut akan sulit memproses makanannya sendiri.

Masalah daun cabai keriting dapat terjadi pada jenis cabai apa saja, kapan dan di mana saja. Setidaknya ada 3 hama yang menyebabkan masalah ini, yaitu thrips, aphids, dan tungau. Ketiga hama ini merupakan jenis hama kutu-kutuan yang dapat menyerang saat pembibitan, masa pertumbuhan, bahkan saat cabai sudah berbuah.

Ketiganya memang membuat daun cabai menjadi keriting, namun dampak serangannya sebenarnya berbeda-beda jika kita perhatikan lebih teliti. Hama thrips dan tungau dapat menyebabkan daun cabai keriting dan rontok, sementara hama aphids biasanya tidak menyebabkan daun rontok.

Agar lebih jelas, berikut pemaparan singkat tentang ketiga hama yang menyebabkan daun cabe keriting serta cara pengendaliannya.

Thrips (Thrips tabacci)

Hama ini memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil dengan panjang kira-kira 1-1.2 mm. Biasanya, ia berkumpul di permukaan daun cabai dan dapat dilihat dengan mata telanjang.

Hama thrips menyerang pucuk daun atau daun cabai yang masih muda dengan menghisap cairan yang terdapat pada daun tersebut. Daun yang sudah diserang oleh hama ini biasanya mengerut, berubah menjadi keriting, melengkung ke atas, bahkan mudah rontok. Warnanya juga akan berubah menjadi keperakan.

Pengendalian hama thrips dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
  • Bersihkan gulma di sekitar lahan
  • Jauhkan tanaman cabai muda dengan yang lebih tua
  • Melakukan rotasi tanaman
  • Semprotkan akarisida berbahan aktif abamectin, misalnya bamex dan alfamex.
Penyebab cabe kriting daun dan cara pencegahannya

Kutu Daun (Aphids)

Ukuran tubuh hama kutu daun ini cenderung lebih besar dibandingkan dengan hama lain yang menyebabkan daun cabai keriting. Karena ukurannya yang lebih besar, ia tidak mudah berpindah dari satu daun ke daun lain. Walaupun demikian, hama ini tetap saja harus dibasmi jika ingin tanaman cabai memiliki hasil yang lebih maksimal.

Hama ini biasanya begerombol di batang cabai atau bersembunyi di bawah permukaan daun. Mereka menyebabkan kerusakan daun cabai dengan menghisap cairan yang ada pada batang dan daun.

Gejala serangan aphids dapat terlihat dengan banyaknya semut yang bergerombol pada tanaman. Hal ini disebabkan oleh aphids dapat mengeluarkan embun madu yang disukai semut, juga dapat menyebabkan tumbuhnya jamur embun jelaga dan menghambat proses fotosintesis. Tanaman yang sudah diserang biasanya dicirikan dengan batang dan daunnya yang menghitam, pertumbuhan tanaman yang sangat lambat, dan daun yang keriting.

Ada beberapa cara untuk mengendalikan hama kutu daun (Aphids), yaitu dengan:
  • Menjaga kebersihan lahan
  • Melakukan rotasi tanaman
  • Menghindari penanaman cabai di dekat kacang panjang karena aphids juga dapat menyerang tanaman kacang panjang
  • Melakukan penyemprotan akarisida demolish, agrimex, jargon, dan akarisida lain yang sejenis.
Tungau (Mites)

Hama ini memiliki tubuh yang berukuran kecil dan biasanya bersembunyi di bawah permukaan daun. Biasanya, serangan hama tungau meningkat pada saat musim kemarau karena ia cenderung cepat berkembang biak pada suhu yang tinggi. Dengan keadaan suhu demikian, telurnya dapat menetas dalam waktu 3 hari dan segera menjadi tungau dewasa dalam waktu 5 hari.

Serangan tungau akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan mesofil tanaman yang membuat daun cabai menjadi keriting, mengecil, menggulung ke bawah, bahkan rontok. Oleh karena itu, petani harus tahu cara mengendalikannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan:
  • Menjaga kebersihan lahan
  • Melakukan rotasi tanaman
  • Menghindari penanaman cabai dengan cabai yang lebih tua karena tungau adalah jenis hama yang mudah melompat dari satu tanaman ke tanaman lain
  • Menjaga agar tanaman tidak mengalami kekeringan, terutama pada musim kemarau, karena tungau cepat berkembang biak di area yang kering dan bersuhu tinggi
  • Menyemprotkan akarisida dengan bahan aktif abamectin, seperti demolish dan bamex.
penyebab cabe kriting daun dan cara mengobatinya

Pengalaman dari Petani Cabe

Dalam mengendalikan kriting daun pada tanaman cabe yang disebabkan oleh hama thrips, daun kutu dan tungau, beberapa petani menggunakan Inseksida berbahan aktif Asefat + Imidaktoprid + Klorfenapir dengan dosis 0,5-1 gram/liter air. 

Dalam aplikasinya ditambah dengan bahan perekat seperti AXER. Hati-hati dalam penggunaan inseksida yang berlebihan karena dapat menyebabkan daun cabe terbakar.

Demikian artikel tentang cara mengatasi cabe kriting daun yang disebabkan oleh hama. Semoga bermanfaat!



Referensi: https://paktanidigital.com/artikel/hama-daun-cabai-keriting-cara-mengendalikannya/

11 Desember 2019

Cara Membuat Bedengan Cabe di Lahan Sawah

Menanam cabe dimulai dengan berbagai persiapan mulai dari persiapan pembersihan lahan, pembuatan bedengan, perkapuran dolomit, pemberian pupuk cabe, persemaian bibit, penanaman cabe, perawatan sampai pemanenan hasil.

Membuat bedengan tanaman cabe merupakan salah satu tahapan dari budidaya cabe yang mesti harus kita lakukan dengan baik dan benar agar menghasilkan buat cabe yang banyak.

Namun sebelum bedengan cabe dibuat. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membersihkan lahan cabe dari hama peganggu baik dengan cara dibabat atau disemprot.

Setelah lahan bersih dari hama pengganggu tanaman, tanah yang akan ditanamin cabe dibajak agar gembut. Untuk penggemburan bedengan dapat memakai mesin cultivator mini atau secara manual.

Panduan atau Cara Membuat Bedengan Cabe Yang Baik

Bagi petani cabe pemula. Berikut tahapan-tahapan yang harus sobat lakukan dalam membuat bedengan cabe baik dilahan basah maupun dilahan kering.

Pertama lakukan penggemburan pada tanah yaitu dengan cara mentraktor atau dengan cara mencangkul. Lakukan penggemburan dengan kedalaman minimal 25 cm agar akar tanaman cabe dapat tumbuh dengan leluasa.

Bentuk gundukan tanah dengan ketinggian sekitar 10 cm dan lebar sekitar 80 cm. Ukuran bedengan bisa disesuaikan dengan ukuran mulsa yang akan dipakai. Adapun jarak antara bedeng yang satu dengan bedengan yang lain sekitar 80 cm.

Untuk lahan sawah gundukan tanah bedengan cabe bagusnya dibuat sekitar 15 cm dengan jarak antar bedengan sekitar 100 cm.

Setelah bedengan cabe selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu pemberian kapur dolomit. Pemberian kapur dolomit bertujuan untuk menetralkan pH tanah. Kapur dolomit juga dapat mengurangi kelembaban tanah yang terlalu tinggi.

Adapun cara pemberian kapur dolomit sangat mudah yaitu dengan cara ditaburkan tipis-tipis kesemua permukaan tanah secara merata.

Langkah selanjutnya memberikan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk kandang atau kompos ditaburkan atau dijereng diatas lahan bedengan cabe yang sudah ditaburi kapur dolomit, dengan ketebalan sekitar 5 cm.

Kemudian diatas pupuk kandang bisa juga ditambahkan pupuk non organik atau pupuk kimia. Seperti pupuk ZA ditabur secara tipis-tipis. Pemberian pupuk ZA bertujuan sebagai pendukung agar lahan yang akan ditanami cabe tetap subur sehingga tanaman dapat bertumbuh dengan baik.

Langkah selanjutnya yaitu pemberian pupuk KCL dengan cara ditaburkan diatas pupuk kandang secara merata. Pemberian pupuk KCL bertujuan untuk membunuh hama yang terdapat didalam lahan bedengan.

Pupuk KCL merupakan pupuk dasar yang wajib diberikan, agar tanaman cabe memiliki daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Selain itu, pupuk KCL sangat berguna untuk meningkatkan kualitas tanaman cabe.

Setelah pemberian pupuk dasar cabai selesai. Langkah selanjutnya yakni melakukan penutupan bedengan cabe dengan tanah. Dan setelah semuanya selesai, diamkanlah lahan bedengan cabe dalam waktu minimal sekitar 5 hari atau sampai pupuk mati.

Perlu diperhatikan sebelum bedengan ditutup dengan plastik mulsa, keadaan tanah bedengan berada dalam keadaan lembab, hal ini agar bibit cabe dapat tumbuh dengan sempurna.

Setelah hal itu dilakukan maka langkah selanjutnya yaitu penutupan menggunaka plastik mulsa. Cara menggunakan plastik mulsa yaitu dengan cara di tarik oleh 2 orang dengan posisi masing-masing berada diujung bedeng.

Setelah mulsa di tarik, kancing plastik mulsa tersebut menggunakan bambu yang dipotong berukuran sekitar 20-25 cm dan tancapkan kedalam tanah.

Setelah pemasangan plastik mulsa sudah selesai maka langkah selanjutnya yaitu dilakukan pelubangan.

Jarak lubang tanaman cabe sebaiknya minimal 60 cm dari lubang yang satu dengan lubang yang lainnya. Lebar lubang cabe disesuaikan dengan ukuran bedengan yang dibuat.

Demikian ulasan singkat tentang cara membuat bedengan cabe di lahan sawah dan cara ini sudah kami praktetkan dilapangan.

Salam petani, selamat mencoba!

09 Desember 2019

Cara Budidaya Cabai di Polybag dan Perawatannya

Cara budidaya cabai di polybag – Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan cabai? Cabai adalah jenis tanaman sayuran atau bisa juga disebut juga bumbu, cabai pada umumnya rasanya pedas. Rasa pedas pada cabai termasuk ada tingkatan-tingkatannya, ada yang dari tidak pedas, pedas sedang hingga rasa yang sangat pedas, namun ada juga cabai yang rasanya tidak pedas. Karena jenis cabai ada yang jenis cabai bumbu ada juga jenis cabai sayuran.

Cara Budidaya Cabai di Polybag dan Perawatannya

Untuk budidaya cabai tidaklah rumit atau sulit, budidaya cabai dapat dilakukan dimana saja baik itu dataran tinggi, dataran sedang hingga dataran rendah. Media untuk budidaya cabai pun juga ada banyak medianya yaitu media lahan bedeng, lahan pot, polybag, pekarangan rumah dan masih banyak yang lainnya. Untuk itu buat apa Anda bingung soal tempat untuk mencoba budidaya cabai ,sangat mudah kox. Simaklah ulasan berikut ini tentang cara budidaya cabai di polybag.

Untuk cara budidaya cabai di polybag tidaklah rumit dan juga tidak memakan tempat yang luas. Cara ini sangat simpel untuk siapapun yang ingin budidaya cabai akan tetapi tidak mempunyai lahan yang luas. Coba Anda bayangkan! Jika harga cabai saat melonjak tajam tapi keuangan menipis padahal apa-apa juga mahal. Sayang kan uangnya, lagian kebutuhan yang lainnya juga mendesak. Mendingan budidaya cabai sendiri untuk memangkas pengeluaran. Lumayan bisa buat tambah tabungan.


Langkah-langkah Cara Budidaya Cabai Di Polybag

Untuk menanam atau cara budidaya cabai di polybag, membutuhkan beberapa tahap-tahapan antara lain : persiapan bahan, pengolahan tempat, penanaman dan perawatan Langsung saja, mari kita bahas bersama-sama.

A. Bahan-bahan

Bibit tanaman cabai minimal berusia 4 minggu dari penyemaian. Pilihlah bibit cabai yang bagus dan baik dengan kriteria daun 4 lembar hingga 6 lembar. Bibit berdiri dengan tegak.

Plastik polybag, plastik polybag sangat mudah untuk didapatkan yaitu bisa di beli pada toko-toko pertanian dimanapun Anda berada.

Tanah yang gembur yaitu dengan ciri-ciri tanahnya lembut berdebu seperti pasir. Pupuk kompos (pupuk kandang) atau pupuk urea, pupuk KCL.

B. Pengolahan

Olah semua bahan-bahan yang sudah dipersiapkan yaitu tanah dicampur dengan pupuk kandang atau pupuk urea dengan perbandingan 1:1. Setelah itu pada campuran yang sudah dicampur maka ditakar dalam setiap 1 polybag perlu ditambahkan 1 sendok makan pupuk KCL agar tanah menjadi semakin gembur dan subur. Setelah semuanya tercampur dengan rata maka masukkan campuran bahan tersebut ke dalam plastik polybag.

C. Penanaman

Sebelum dilakukan proses penanaman alangkah baiknya tanah di dalam polybag disiram terlebih dahulu menggunakan air biasa agar tanah menjadi lembab dan mudah untuk bertumbuh akar tanaman namun proses penanaman tersebut jangan terlalu lembab atau becek karena justru dapat menyebabkan tanaman akan mati atau membusuk. Setelah penyiraman selesai maka langkah selanjutnya yaitu bibit siap untuk ditanam pada media polybag.

D. Perawatan

Untuk perawatan tanaman cabai pada polybag ialah cukup simpel. Berikut ulasan beserta keterangannya dibawah ini:

Setelah usia tanaman sekitar 10 hari maka perlu dilakukan penyiraman menggunakan air yang dicampur dengan pupuk kandang, KCL, dan pupuk urea. Siramkanlah campuran air tersebut kedalam tanah yang terdapat pada polybag. Penyiraman dilakukan setiap 2 minggu sekali secara rutin hingga tanaman cabai bertumbuh bunga-bunga kecil.

Pada usia tanaman menanjak 1 bulan maka pada sisi polybag sebaiknya diberi ajir atau lanjaran, ajir atau lanjaran ditancapkan pada sisi polybag kemudian kaitkan ajir tersebut dengan tanaman cabai menggunakan tali.

Jika tanaman cabai sudah mulai bertumbuh bunga maka langkah selanjutnya yaitu disemprot menggunakan air yang dicampur dengan obat anti hama dan juga penyubur untuk tanaman dan buah cabai.

Setelah cabai siap untuk dipanen maka lakukanlah proses panen dengan jangka waktu 5 hari sekali seterusnya hingga cabai tidak bertumbuh lagi.

Lakukan penyemprotan pada tanaman sehari setelah cabai dipanen. Penyemprotan dilakukan menggunakan air yang ditambahkan obat anti hama, anti ulat dan yang pasti juga ditambahkan obat penyubur untuk buah cabai.

Sekarang untuk bumbu memasak tidak perlu merogoh kantong dalam-dalam. Cukup Anda petik di depan rumah atau dipekarangan rumah tempat untuk meletakkan polybag tersebut. Kalo sudah mulai panen jangan lupa berbagi pada tetangga ya!!! Biar berkah. 

Sekian pembahasan kami kali ini tentang cara budidaya cabai di polybag, semoga dapat bermanfaat dan menambah sedikit wawasan bagi para pembaca semuanya. 

Referensi: Belajarberkebun.com

18 September 2017

Cara Semai Biji Cabe dengan Menggunakan Bawang Merah

Cara Semai Biji Cabe dengan Menggunakan Bawang Merah

Harga cabe di Indonesia setiap tahun pasti ada masanya mengalami kenaikan yang bisa dibilang gila-gilaan. Sebenarnya cara bertanam cabe cukup mudah dan bisa dilakukan di lahan sempit sekalipun bisa di dalam pot, kaleng bekas atau polibag. Pemerintah juga menganjurkan agar setiap keluarga bertanam cabe sendiri. Perlu sedikit usaha dan anda pun bisa menikmati sambal dari cabe yang anda tanam sendiri. 

Cara Semai Biji Cabe dengan Menggunakan Bawang Merah

Untuk bibit cabe bisa Anda dapat dari buah cabe yang sudah tua tentunya. Nah cara semainya cukup mudah seperti yang diterangkan dibawah ini.

  • Siapkan buah cabe yang sudah tua, potong pakai pisau jadi 3 bagian. Buang yang pinggir dan ambil biji dari potongan tengah tadi. Cuci tangan anda supaya tidak panas kena kulit.
  • Siapkan gelas isi dengan air hangat sampai 2/3 gelas.
  • Ambil 1 siung bawang merah, lalu tumbuk sampai halus, kemudian aduk dengan air hangat di gelas tadi.
  • Masukkan biji cabe ke dalam gelas.
  • Rendam biji cabai semalaman. Biji cabai yang tenggelam adalah yang disemai. 
  • Buang biji cabe yang mengapung.
  • Taburkan biji cabai di atas media tanam kemudian tutup dengan tanah tipis-tipis.
  • Letakkan pot di tempat yang terlindung dari cahaya matahari dan air hujan secara langsung.
  • Siram setiap sore hari dengan sprayer.
  • Setelah hari ke 7 bibit cabai sudah terlihat tumbuh.
  • Rawat tanaman cabe anda dan tunggu beberapa bulan sampai berbuah.
Cara Semai Biji Cabe dengan Menggunakan Bawang Merah

Itulah cara semai biji cabe dengan menggunakan bawang merah. Silahkan dipraktetkan. (Sumber: Info Tanam)

11 Januari 2017

5 Tahapan dalam Budidaya Pisang

Polatani.Com - Budidaya pisang tidak terlalu sulit karena tanaman ini bersifat dingin sehingga dapat hidup ditanah yang gambut dan tanah basah. Dalam budidaya pisang kebanyakan dari para petani menggunakan cara vegetatif yaitu perkembangbiakan tanaman pisang melalui tunas (anak pisang). 
Budidaya pisang tidak terlalu sulit karena tanaman ini bersifat dingin sehingga dapat hidup ditanah yang gambut dan tanah basah. Dalam budidaya pisang kebanyakan dari para petani menggunakan cara vegetatif yaitu perkembangbiakan tanaman pisang melalui tunas (anak pisang).

Untuk mendapatkan hasil yang berlimpah, tentu dibutuhkan pola tanam yang benar. Oleh karena itu, tiga syarat tumbuh tanaman pisang mesti harus Anda pelajari dengan baik. Agar usaha yang Anda pilih tidak mudah gagal ditengah jalan. 
Lalu bagaimana cara praktis budidaya tanaman pisang agar panen berlimpah.

Berikut ini adalah syarat yang dibutuhkan dalam pembibitan tanaman pisang:
  1. Syarat bibit tanaman pisang yang baik yaitu panjang bibit antara 1–1,5 meter dengan diameter 15-20 cm. Seharusnya Anda menggunakan bibit yang berasal dari indukan pisang yang subur, sehat dan berbuah dengan baik. Ketinggian bibit pisang juga akan mempengaruhiproduktivitas pembuahan pisang.
  2. Terdapat dua jenis dalam menentukan bibit tanaman pisang yaitu bibit muda dan bibit dewasa. Namun, sebaiknya Anda lebih mengandalkan bibit dewasa karena bibit dewasa biasanya sudah mempunyai bakal bunga dan cadangan makanan dalam bonggol pisang.
  3. Perhatikan juga dalam menentukan bibit pisang, sebaiknya Anda memilih bibit pisang yang daunnya berbentuk seperti ujung pedang daripada daun bersifat lebar.
Setelah syarat-syarat pembibitan tanaman pisang diketahui, ada 5 tahapan dalam budidaya pisang yang harus dipelajari, meliput:
1. Persediaan Bibit Tanaman Pisang

Jika Anda punya kenalan yang mempunyai bibit pisang, maka sebaiknya bertransaksi langsung pada orang tersebut. Namun jika tidak ada, Anda tentu bisa mendapatkan bibit pisang yang berkualitas di toko yang menyediakan perlengkapan pertanian. Proses menanam pisang yang efektif biasanya dilakukan dengan jarak tanam 2×2 meter.

Sebelum penanaman bibit dilakukan, lakukan sanitasi terlebih dahulu agar dapat terhindar dari penularan hama tanaman. Berikut langkah-langkah sanitasi terhadap tanaman pisang:
  1. Apabila bibit pisang telah dipotong dari indukan, bersihkan tanah yang menyisa di akar pisang.
  2. Lakukan penyimpanan terlebih dahulu, maksimal selama 1-2 hari di area yang sejuk agar luka bekas potongan mengering.
  3. Rendamlah bibit menggunakan insektisida 0,5-1% selama 10 menit dengan jarak sebatas leher batang, setelah 10 menit berselang biarkan bibit dikeringkan oleh angin sementara waktu.
  4. Jika pada tahap ini, Anda tidak mempunyai insektisida hal itu tidak penting untuk dijadikan patokan, namun sebaiknya lakukan cara ini agar pembuahan dapat maksimal. Selain menggunakan insektisida, Anda juga bisa merendalm di dalam air yang mengalir, maksimal waktu yang dibutuhkan adalah 2 hari.
  5. Jika di area lahan terdapat jenis hama nematoda, lakukan dengan cara merendam bibit terlebih dahulu di dalam air panas selama kurang dari 5 menit, hal ini bertujuan untuk membunuh hama nematoda.
2. Pengelolaan Media Tanam

Sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu sebelum memulai penanaman pisang. Tentukan iklim, kontur tanah, kelancaran akses dan lain sebagainya. Selain itu, bersihkan juga gulma, rumput-rumput liar yang tumbuh di area lahan serta membuat saluran pengairan sebelum memulai penanaman pisang.

3. Proses Menanam Tanaman Pisang

Tentukan pola tanaman terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman. Anda dapat menggunakan pola tanaman tumpang sari di masa 3 bulan pertama. Dan diberi jarak 2 x 2 atau 3,3 x 3,3 meter perbibitnya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Jenis tumpang sari yang dapat Anda kawinkan dengan tanaman pisang tersebut diantaranya berupa sayur-sayuran dan tanaman semusim.

Kemudian setelah pola tanam dapat Anda tentukan, masuk kepada tahap pembuatan lubang tanaman pisang. Anda bisa menggunakan lubang dengan kedalaman 50x50x50 cm untuk jenis tanah berat dan 30x30x30 untuk jenis tanah gembur, atau jika perlu tambahkan menjadi 40x40x40 cm.

Kemudian lanjut ke tahap berikutnya yaitu cara menanam bibit pisang. Ada yang menanggapi hal ini seperti “sebaiknya menanam pisang dibulan-bulan September-Oktober,” karena dibulan tersebut biasanya selalu hujan sehingga tidak perlu menambahkan pengairan di area lahan tanam pisang.

Namun jika Anda tidak percaya pada teknik tersebut, Anda bisa mencobanya dengan cara sendiri. Sebenarnya di bulan apa saja bisa, asal perawatannya cukup.

Nah, sebelum menanam pisang utamakan memberik pupuk organik (kompos atau pupuk kandang) di tiap-tiap lubang yang sudah dibuat tadi di awal. Berilah pupuk pada tiap lobangnya sebanyak 15-20 kg. Pemberian pupuk di awal akan mempengaruhi kualitas rasa dari pisang yang Anda tanam.

4. Cara Memelihara Tanaman Pisang

Agar budidaya pisang tumbuh maksimal sehingga menghasilkan buah yang banyak, cobalah untuk melakukan penjarangan. Dalam satu perindukan pisang terdiri dari 3-4 batang. Potong induk pisang secara bekala agar di tiap perindukan mempunyai usia yang berbeda-beda (fase pertumbuhan). Setelah di usia 5 tahun, angkat perindukan tersebut agar diganti tanaman pisang yang baru.

Dalam proses budidaya pisang, pada dasarnya area lahan akan selalu ditumbuhi oleh gulma dan rerumputan liar. Rumput-rumput liar tersebut akan mengganggu pertumbuhan pisang. Jadi, mengatasinya yaitu dengan cara membersihkan setiap rumput yang tumbuh di area lahan. Lakukan penyiangan di waktu penggemburan agar akar pisang dapat berkembang. Panjang akar pisang biasanya mencapai 15 cm dari permukaan tanah. Untuk itu jangan menyiang terlalu dalam agar akar tidak terlukai.

Pada biasanya setelah beberapa minggu daun pisang akan mengering dengan sendirinya. Pada saat daun mengering sebaiknya lakukan pemangkasan untuk menghindari datangnya hama pada tanaman pisang.

Tanaman pisang membutuhkan banyak air, jadi lakukan pengairan pada setiap bibit yang sudah ditanam. Pengairan bisa dilakukan dengan mengalirkan atau menyiram.

Pada 1 hektar lahan tanam pisang biasanya membutuhkan 207 kg pupuk urea, 138 kg fosfat, 608 kg KCI dan memerlukan 200 kg batu kapur sebagai sumber nutrisi kalsium. Berikan pupuk Nitrogen sebanyak 2 kali dalam setahun dengan mengelilingi rumpun tanaman pisang. Sedangkan pemupukan kalium dan fosfat dilakukan selama 6 bulan dari masa tanam.

Sistem pengairan harus benar-benar diperhatikan karena jika tidak tanaman pisang akan kekurangan cairan yang menyebabkan kematian.

Apabila jantung pisang sudah beranjak dari sisir buah lakukan pemotongan agar buah pisang tidak terganggu. Dan jika sisir buah telah berkembang lakukan pembungkusan menggunakan kantung plastik agar hama tidak menyerang buah pisang. Plastik yang digunakan yaitu plastik polietilen dengan tebal 0,5 mm, kemudian lubangi dengan diameter 1,25 cm.

Semoga artikel cara budidya pisang ini bermanfaat, harapannya dapat Anda implementasi dilapangan. Salam wirausaha!

Hortikultura

[Hortikultura][recentbylabel2]

Info Pertanian

[Pertanian][recentbylabel2]
Notification
Dapatkan infomasi terbaru seputar petanian.
Done